Jejak Aktivisme dan Komitmen Sosial
Sejak tahun 2007, Baihaqi aktif di Lembaga Swadaya Masyarakat Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA), sebuah organisasi yang selama ini dikenal gigih dalam memerangi korupsi di Aceh.Selama lebih dari satu dekade, ia terlibat dalam pelaporan kasus, mendorong reformasi kebijakan publik, hingga menyelenggarakan edukasi dan pelatihan mengenai pentingnya transparansi dan akuntabilitas pemerintahan.
Pengalaman tersebut tidak hanya membentuk kepekaan sosial-politiknya, tetapi juga mengukuhkan reputasinya sebagai sosok yang teguh dan tak tergoyahkan dalam prinsip.
Komitmennya terhadap isu-isu keberlanjutan juga tidak kalah kuat. Pada periode 2021 hingga 2023, Baihaqi menjabat sebagai Direktur Konservasi di Yayasan Aceh Green Conservation (AGC).
Di bawah kepemimpinannya, Yayasan AGC menjalankan sejumlah program penting, termasuk mitigasi konflik manusia dan satwa liar khususnya konflik antara masyarakat dan gajah liar yang kerap terjadi di wilayah Aceh.
Peran ini memperlihatkan dedikasi Baihaqi tidak hanya terhadap isu struktural seperti korupsi, tetapi juga terhadap keseimbangan ekologi dan keberlangsungan hidup masyarakat pedesaan.
Pondasi Akademik yang Kuat untuk Anggota Bawaslu Bireuen
Lahir dan besar di tanah Aceh, Baihaqi tumbuh dengan pemahaman mendalam terhadap karakteristik sosial dan budaya lokal. Ia melanjutkan pendidikan tinggi dengan konsentrasi pada tata kelola pemerintahan, sebuah bidang yang sangat relevan dengan peran strategisnya di lembaga pengawasan pemilu.Bekal akademis yang ia dapatkan dari Universitas Malikussaleh (Unimal) memperkuat pemahamannya dalam membaca dinamika kebijakan, memetakan persoalan birokrasi, dan menavigasi kerangka hukum dalam konteks demokrasi lokal.
Kombinasi antara kapasitas intelektual dan pengalaman lapangan menjadikan Baihaqi figur yang solid dalam menjembatani antara nilai-nilai ideal demokrasi dan realitas sosial di tingkat lokal.
Ia tidak hanya memahami aturan dan prosedur, tetapi juga tahu bagaimana menerapkannya secara adil dan kontekstual.
Memasuki Babak Baru sebagai Anggota Bawaslu Bireuen
Tahun 2023 menjadi titik balik penting dalam perjalanan karier Baihaqi. Ia resmi diangkat sebagai anggota Bawaslu Bireuen, lembaga pengawas pemilu yang memiliki mandat konstitusional untuk mengawal proses pemilu agar berlangsung secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.Penunjukan ini menandai peralihan dari dunia aktivisme sipil ke peran institusional dalam sistem pemerintahan. Namun semangat perjuangan yang ia bawa tetap sama: menjunjung integritas dan keadilan.
Sebagai anggota Bawaslu Bireuen yang menjabat Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa, Baihaqi tak henti mengingatkan pentingnya netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam kontestasi politik.
Ia aktif melakukan sosialisasi dan edukasi, baik secara langsung maupun melalui media, agar ASN menjaga sikap profesional dan tidak terlibat dalam aktivitas kampanye.
Ketegasan ini dibuktikan dalam berbagai tindakan nyata, salah satunya dengan merekomendasikan sanksi atas pelanggaran netralitas kepada Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
Di posisi Koordinator divisi ini, ia berperan penting dalam menerima laporan, melakukan klarifikasi, serta merekomendasikan tindak lanjut atas berbagai dugaan pelanggaran pemilu.
Salah satu kasus menonjol yang ditanganinya adalah dugaan keterlibatan dua PNS Kementerian Agama dalam aktivitas kampanye. Dengan berpegang pada prinsip hukum dan transparansi, Baihaqi segera mengirimkan laporan tersebut ke KASN sebagai bentuk komitmen terhadap penegakan etika birokrasi.
Kasus Rice Cooker, Bukti Ketegasan dalam Pengawasan
Kasus lain yang mencerminkan ketegasan Baihaqi dalam pengawasan pemilu adalah pengungkapan kasus politik uang menjelang Pemilu 2024.Dalam kasus ini, dua calon legislatif dan seorang kepala desa terbukti membagikan bantuan rice cooker dari Kementerian ESDM yang disertai dengan bahan kampanye. Tindakan tersebut jelas melanggar ketentuan hukum pemilu dan merusak prinsip keadilan dalam kontestasi politik.
Baihaqi memimpin proses penelusuran bersama tim, yang kemudian berujung pada proses hukum di Pengadilan Negeri Bireuen. Ketiganya dijatuhi vonis hukuman percobaan dan denda, sementara kepala desa diminta memberikan klarifikasi kepada publik bahwa bantuan tersebut berasal dari pemerintah, bukan dari partai atau caleg tertentu.
Kasus ini menjadi contoh nyata bahwa di bawah pengawasan Baihaqi, pelanggaran tidak akan dibiarkan begitu saja.
Membangun Demokrasi yang Sehat dan Partisipatif
Lebih dari sekadar menjalankan tugas administratif, kehadiran Baihaqi di Bawaslu Kabupaten Bireuen membawa nilai tambah yang bersifat strategis dan transformatif.Ia tidak hanya hadir sebagai pelaksana regulasi, tetapi sebagai sosok pembaharu simbol dari semangat baru dalam pengawasan pemilu yang lebih partisipatif, berkeadilan, dan berintegritas.
Semangat ini lahir dari rekam jejak panjangnya dalam gerakan sosial akar rumput, diperkuat oleh landasan akademik yang kokoh, serta dijalankan dengan keberanian moral yang tidak mudah dikompromikan.
Baihaqi membawa perspektif yang lebih luas dalam memaknai pengawasan pemilu bahwa pemilu yang bersih bukan sekadar hasil dari prosedur yang dijalankan dengan benar, melainkan buah dari kultur demokrasi yang dibangun di atas fondasi kejujuran, tanggung jawab, dan kesetaraan.
Ia memandang pengawasan bukan sebagai tugas yang kaku, tetapi sebagai ruang perjuangan untuk memastikan suara rakyat benar-benar dihargai dan dilindungi.
Konsistensinya dalam menjaga etika publik, melindungi lingkungan hidup, serta mendorong pemberantasan korupsi menjadikannya lebih dari sekadar pengawas pemilu.
Ia adalah agen perubahan, yang lewat kerja-kerjanya berhasil menjembatani kepentingan negara dan kebutuhan masyarakat.
Lebih dari Sekadar Pengawas Pemilu
Dalam setiap langkahnya, Baihaqi menegaskan bahwa demokrasi bukan hanya soal siapa yang menang dalam bilik suara, tetapi juga bagaimana proses menuju ke sana dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan akuntabilitas.Di tengah tantangan demokrasi lokal yang tak jarang terjerat oleh praktik transaksional dan penyalahgunaan kekuasaan, Anggota Bawaslu Bireuen ini tampil sebagai sosok yang menjaga nyala harapan.
Ia menghadirkan contoh bahwa pengawasan pemilu bisa dilakukan dengan independen, berani, dan berpihak pada kepentingan publik. Kepemimpinannya menjadi bukti bahwa integritas bukan hanya nilai yang dikampanyekan, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata, sekecil apa pun dampaknya di awal.
Melalui dedikasinya di Bawaslu Bireuen, Baihaqi menunjukkan bahwa demokrasi tidak boleh berhenti pada momen pemungutan suara.
Ia harus terus dirawat, dijaga, dan diperjuangkan dalam setiap proses kebijakan, setiap pengambilan keputusan publik, dan setiap tindakan pengawasan yang berpihak pada keadilan.
Sebab, dalam pandangan Baihaqi yang merupakan anggota Bawaslu Bireuen yang lahir dari akar rumput, demokrasi yang sehat bukan hanya soal prosedur, tetapi juga soal keberanian untuk berkata benar, bahkan ketika suara itu berdiri sendiri.
Ia bisa dihubungi melalui WhatsApp di nomor +6281376766092 atau bisa juga melalui akun facebook dan instagram.[]